Minggu, 24 Maret 2013

BADAI SALJU

BEOGRAD,

Badai Salju Timbulkan Kekacauan di Eropa
 Hujan lebat salju dan es telah menutup jalan-jalan dan membuat desa-desa di banyak kawasan Balkan terisolasi. Hujan salju turun tanpa henti selama lima hari berturut-turut.

Badai salju dan suhu beku telah menyebabkan kekacauan di sebagian besar Eropa dalam beberapa hari ini.

Salju di Jerman telah memaksa pembatalan penerbangan dan menelantarkan penumpang di bandara. Kematian akibat badai salju tersebut dilaporkan terjadi di beberapa negara di seluruh kawasan itu.

Di Serbia, pemerintah menghentikan lalu lintas di beberapa jalan untuk mencegah kecelakaan. Hewan-hewan di Kebun Binatang Beograd mendapat perawatan ekstra agar tetap hangat dan spesies yang lebih sensitif terhadap suhu dingin ditempatkan di ruangan dengan pemanas.

Warga usia lanjut di Kroasia disarankan agar tetap tinggal di dalam ruangan karena suhu yang luar biasa rendah. Tim tanggap darurat telah menolong banyak orang yang terluka karena jatuh di atas es.

Di Bosnia-Herzegovina sebagian warga mengeluh bahwa cuaca dingin itu memperburuk kondisi jantung mereka. Ahmed Sakic, seorang warga di ibu kota Sarajevo, mengatakan harus berjalan dua jam dalam hujan salju untuk sampai ke rumah ibunya yang berusia 90 tahun karena tidak tersedia transportasi umum.

Salju longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa daerah pegunungan di Montenegro

Sabtu, 23 Maret 2013

Gambar Gunung Meletus Di Indonesia



Fenomena alam yang satu ini merupakan sesuatu yang sangat dahsyat, yaitu peristiwa gunung berapi meletus. Beberapa gambar gunung meletus di Indonesia yang merupakan foto-foto terseram tentang bencana alam pernah di abadikan oleh mereka yang menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut. Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi tinggi dalam hal bencana alam gunung api meletus, hal ini dikarenakan di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif dan kapan saja dapat meletus.

Gambar Gunung Meletus Terseram Di Indonesia

Semburan lava pijar dan lahar panas yang di akibatkan oleh gunung meletus tentu sangat berbahaya dan dapat meluluh lantakkan segala apa yang diterjangnya. Kita tentu masih ingat bagaimana peristiwa beberapa tahun lalu dimana Gunung Merapi di Yogyakarta meletus dengan letusannya yang menimbulkan banyak kerusakan dan korban jiwa.

Sebagai tindakan pencegahan tentu saja sudah dilakukan banyak evakuasi untuk bencana alam gunung meletus tersebut, namun semua itu adalah kehendak Tuhan yang merupakan bukti kebesaranNya, dimana kita tidak dapat menghindari segala apa bentuk peristiwa yang seharusnya memang terjadi.

Gambar Gunung Meletus Terseram Di Indonesia

Dalam letusan gunung berapi sendiri terdapat keunikan dibalik keganasannya, misalnya pemandangan asap yang membentuk gumpalan-gumpalan menyerupai bentuk binatang yang disebut dengan 'wedhus gembel', dan juga pijar lahar yang menciptakan pemandangan cukup indah sekaligus mengerikan.

GEMPA BUMI

  Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

    Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.

     Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.
    Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekananyang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar danakhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiranlempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. 
   Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.Gempa  bumi fokus dalamkemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalammengalamitransisi fase  pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakanmagmadi dalam gunung berapi.Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Terakhir,gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwanmemonitor tes rahasiasenjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkanoleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Selasa, 29 Januari 2013

Tsunami

Istilah  tsunami  berasal  dari  bahasa  Jepang.  Tsu  berarti  "pelabuhan",  dan  nami berarti  "gelombang",  sehingga  tsunami  dapat  diartikan  sebagai  "gelombang pelabuhan". Istilah  ini  pertama  kali muncul di kalangan  nelayan  Jepang. Karena panjang  gelombang  tsunami  sangat  besar  pada  saat  berada  di  tengah  laut,  para nelayan  tidak  merasakan  adanya  gelombang  ini.  Namun  setibanya  kembali  ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar  pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.



Tsunami adalah sebuah  ombak yang terjadi setelah sebuah gempa  bumi,  gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tsunami tidak terlihat saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya  yang  bergerak  cepat  ini  akan  semakin  membesar.  Tenaga  setiap tsunami  adalah  tetap  terhadap  fungsi  ketinggian  dan  kelajuannya.  Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya  oleh  kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi meningkat  ketinggian  hingga  mencapai  30  meter  atau  lebih  di  daerah  pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.